Selasa, 7 September 2010

DARI TEMPAT YANG TERDALAM


Dosa Membuatku Berkarya


Saat berlaku khilaf, maka Sang penciptalah tempat Kembali,
Jesteru kata-kata hanya menari-nari menyusun kalimat tanda penyesalan,
Apakah tarian itu akan diikuti dengan keredhaan,
Hanya hati yang hidup tidak bisa memainkan irama penyesalan dengan susunan kata-kata,
Sebaliknya ungkapan Qalbu yang luka pedih mengekspresi kalimat kepedihan,
Di atas dosa dan noda yang dilakukan oleh si Pendosa KhaliQnya,
Sang Zahid dan Sang Sajiidin menjadi intepertasi lambang cinta atas dosa yang berlalu,
Dibarengi dengan muraqabah dan Qonaah…

Mudahan kalimat kepedihan dari Sang Pendosa akan menjelmakan Makrifat,
Yang akhirnya kelak akan membawa kepada ketaQwaan dan keredhaan…
Allahumma amienn… Allahumma firghliy, warhamniy wa ajirrniy minal fitnatil dunnia wal azabil akhirah..

::Jakarta, 2.15 am, 29 Ramadhan 1431H::

Tiada ulasan: